"kenapa wanita sering menangis?”. Ada yang bilang karena sensitif, lemah, sulit menahan, adalagi yang lebih aneh, katanya tangisan wanita itu tanda dari ingin diperhatikan dan dimanja oleh para lelaki. Bisa ditarik kesimpulan bahwa mereka belum menyadari, bahwa di balik air matanya, akan adanya daya dan kekuatan besar yang diberikan oleh Tuhan kepada wanita.
Tentu sudah tidak asing lagi dengan perumpamaan hadits Nabi yang berbunyi “Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok”. Kenapa Tuhan memilih bagian tulang rusuk, bukan bagian yang lain? Hati misalnya, kepala, atau tulang betis, dsb.
Tulang rusuk merupakan tulang pelindung dari hati, paru-paru, jantung, usus, limpa, ginjal, dan segala organ metabolisme yang ada dalam tubuh.
Bayangkan bila tidak ada tulang rusuk, maka struktur organ metabolisme kita akan mudah terluka dan nyaris rentan akan bahaya. Demikian perumpamaan posisi wanita bagi lelaki, jadi wanita secara primordial sudah mempunyai bekal untuk mendampingi sekaligus memberi motivasi lelaki, yang cenderung tidak sabaran, mudah naik darah, mudah putus asa, dan mudah mengeluh. Karenanya ada pepatah yang mengatakan “Di sisi lelaki yang tangguh pasti ada wanita yang lebih tangguh”. Coba perhatikan film-film superhero, pasti ada wanita di sisinya yang selalu menyemangatinya, tidak hanya itu lihat Soekarno, Gus Dur, Chairil Anwar, WS Rendra,Iwan Fals, dan beberapa tokoh besar lainnya.
Kembali kepada pokok bahasan, kenapa wanita itu lebih sering menangis?. Dari beberapa sumber, juga diskusi yang kugelar dengan teman-teman yang konsen dalam studi wanita di kampus, hasilnya sangat luar biasa, meski belum memuaskan untuk orang-orang tertentu. Uraian di atas mungkin sangat tendensius, dan memertanyakan di mana posisi lelaki sebenarnya. Sebaiknya pembahasan itu kita selesaikan diskusi saja. Yang jelas masing-masing mempunyai peran sendiri, tidak bisa dicampur adukkan peran satu dengan yang lain, namun bisa digantikan.
Tuhan menciptakan wanita dengan penuh keagungan dan kemulyaan. Setiap kodrat kewanitaannya, tingkah lakunya, dan bahkan “kelemahannya” menyimpan kekuatan agung. Syahdan, ada seorang anak kecil yang bertanya kepada ibunya “Ibu, kenapa ibu menagis?” sang ibu menjawab “karena aku adalah seorang wanita, Anakku?”. Anak kecil itu diam saja, karena memang belum sampai nalarnya. Tak lama kemudian sang ibu berkata “Kamu tidak akan pernah mengerti”. Lama kemudian anak itu menjadi tumbuh remaja dan dewasa, dan masih menyimpan pertanyaan, kenapa wanita menangis?
Saat sang anak beranjak belia, remaja, dan dewasa. Suatu malam ia bermimpi bertemu dengan Tuhannya, dan sang anak yang sudah dewasa itu bertanya “Kenapa wanita itu sering menangis?” Tuhan menjawab “Karena air mata wanita itu adalah sumber kehidupan, Aku ciptakan wanita dari tulang rusuk lelaki, agar ia bisa menjadi pelindung saat suaminya merasa lemah, putus asa, dan rendah diri.
Bukankah tulang rusuk itu akan melindungi hati, jantung, paru-paru agar takoyak?. Di bahunya Aku membuatnya manusia paling kuat bagi seorok bayi yang mudah terlelap di pangkuannya. Aku buat dadanya mengalirkan air kehidupan, Aku buat senyumnya menjadi obat lelah bagi suaminya, Aku beri ia kesabaran untuk menjadi pendamping saat suaminya dalam kondisi sulit, Aku beri ia kemampuan untuk menjadi pertimbangan bagi suaminya, Aku jadikan ia dewasa saat suaminya muncul sifat kekanak-kanakannya. Dan Aku memberikan sesuatu yang tidak Aku berikan kepada makhluk lain, yaitu air mata. Aku jadikan air mata bagi wanita sebagai pengungkapan jiwanya, karena wanita sulit mengungkapkan perasaannya, dan karenanya aku berikan ia air mata sebagai jurus terakhirnya untuk mengungkapkan perasaannya.
Lalu dengan air mata itu, ia akan menjadi manusia yang tegar, karenanya ia bisa mengungkapkan perasaannya, seperti bahunya dan keagungannya tingkah lakunya.”
Banyak orang yang bilang kalau air mata adalah sebuah “kelemahan” wanita. Namun di balik “kelemahan itu” tersimpan sumber kehidupan yang terkadang tidak disadari dan dimengerti oleh makhluk yang bernama laki-laki.
Senin, 03 Oktober 2016
ETIKA BISNIS PADA PERUSAHAAN JASA
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Bisnis
modern merupakan realitas yang amat kompleks. Banyak faktor yang turut
mempengaruhi dan menentukan kegiatan bisnis. Antara lain ada faktor
organisatoris-manajerial, ilmiah-teknologis dan politik-sosial-kultural.
Kompleksitas bisnis itu berkaitan langsung dengan kompleksitas
masyarakat modern sekarang. Sebagian kegiatan sosial, bisnis dengan
banyak cara terjalin dengan kompleksitas masyarakat modern itu.
Pada kondisi saat ini, setiap pelaku bisnis jelas akan semakin berpacu dengan
waktu serta negara-negara lainnya, agar terwujudnya suatu tatanan perekonomian yang saling menguntungkan. Tentunya semua perusahaan harus sudah mengacu kepada implementasi good corporate governance (GCG) yang sudah bisa ditawar-tawar lagi, sehingga dapat dikatakan bahwa bisa atau tidak bisa yang pada akhirnya tetap berusaha dan bukan merupakan suatu kebutuhan. Selain itu, memang belum adanya sangsi yang tegas dari pihak regulaor dalam hal ini pemerintah yaitu jika bagi perusahaan yang tidak menerapkan GCG. Dibeberapa negara maju, GCG saat ini sudah dianggap sebagai
sauatu asset perusahaan yang sangat bermanfaat, misalnya GCG akan dapat meningkatkan nilai tambah bagi pemenang saham dan mempermudah akses ke pasar domestik maupun ke luar negeri (global) serta tidak kalah pentingnya dapat membawah citra perusahaan yang positif dari masyarakat.
waktu serta negara-negara lainnya, agar terwujudnya suatu tatanan perekonomian yang saling menguntungkan. Tentunya semua perusahaan harus sudah mengacu kepada implementasi good corporate governance (GCG) yang sudah bisa ditawar-tawar lagi, sehingga dapat dikatakan bahwa bisa atau tidak bisa yang pada akhirnya tetap berusaha dan bukan merupakan suatu kebutuhan. Selain itu, memang belum adanya sangsi yang tegas dari pihak regulaor dalam hal ini pemerintah yaitu jika bagi perusahaan yang tidak menerapkan GCG. Dibeberapa negara maju, GCG saat ini sudah dianggap sebagai
sauatu asset perusahaan yang sangat bermanfaat, misalnya GCG akan dapat meningkatkan nilai tambah bagi pemenang saham dan mempermudah akses ke pasar domestik maupun ke luar negeri (global) serta tidak kalah pentingnya dapat membawah citra perusahaan yang positif dari masyarakat.
I.2. PENJELASAN TENTANG ETIKA BISNIS.
Etika
dapat diartikan sebagai pegangan atau orientasi dalam menjalani hidup.
Ini berarti tindakan manusia selalu mempunyai tujuan tertentu yang ingin
dicapainya. Ada sasaran dan arah dari tindakan
Secara
sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk
melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan
dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya
ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil , sesuai
dengan hukum yang berlaku tidak tergantung pada kedudukan individu
ataupun perusahaan di masyarakat.
Perlunya
etika dalam berbisnis. Pada saat ini, mungkin ada sebagian masyarakat
yang belum mengenali apa itu etika dalam berbisnis. Bisa jadi masyarakat
beranggapan bahwa berbisnis tidak perlu menggunakan etika, karena
urusan etika hanya berlaku di masyarakat yang memiliki kultur budaya
yang kuat. Ataupun etika hanya menjadi wilayah pribadi seseorang. Tetapi
pada kenyataannya etika tetap saja masih berlaku dan banyak diterapkan
di masyarakat itu sendiri. Bagaimana dengan di lingkungan perusahaan?.
Perusahaan juga sebuah organisasi yang memiliki struktur yang cukup
jelas dalam pengelolaannya. Ada banyak interaksi antar pribadi maupun
institusi yang terlibat di dalamnya. Dengan begitu kecenderungan untuk
terjadinya konflik dan terbukanya penyelewengan sangat mungkin terjadi.
Baik dalam tataran manajemen ataupun personal dalam setiap team maupun
hubungan perusahaan dengan lingkungan sekitar. Untuk itu
etika ternyata diperlukan sebagai kontrol akan kebijakan, demi
kepentingan perusahaan itu sendiri.Kini etika bisnis sudah mempunyai
status ilmiah yang serius. Ia semakin diterima diantara ilmu yang sudah
mapan dan memiliki ciri-ciri yang biasanya menandai sebuah ilmu. Tentu
saja, masih banyak harus dikerjakan. Etika bisnis harus berusaha untuk
membuktikan diri sebagai disiplin ilmu yang dapat disegani.
Setelah mempelajari arti dari etika dalam berbisnis, serta prinsip tanggung jawab moral perusahaan dalam menjalankan usahanya. Dengan ini saya sajikan pembahasan contoh kasus etika bisnis perusahaan yang bergerak di bidang jasa, khususnya jasa transportasi udara.
I.3 MEMBANGUN ETIKA BISNIS DAN BISNIS YANG BERETIKA
Etika di dalam bisnis sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang yang
berada dalam kelompok bisnis serta kelompok yang terkait lainnya. Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
(1). Pengendalian diri./ kejujuran.
berada dalam kelompok bisnis serta kelompok yang terkait lainnya. Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
(1). Pengendalian diri./ kejujuran.
(2). Social Responsibility
(3). Memiliki prinsip / mempertahankan jati diri.
(4). Menciptakan persaingan yang sehat.
(5). Menerapkan konsep yang berksinambungan.
Setelah
mempelajari arti dari etika dalam berbisnis, serta prinsip tanggung
jawab moral perusahaan dalam menjalankan usahanya. Dengan ini kami
sajikan pembahasan contoh kasus etika bisnis perusahaan yang bergerak di
bidang jasa, khususnya jasa transportasi udara.
BAB II
ISI
ISI
Kenaikan
harga tiket jambi-padang tak manusiawi Adanya dugaan beberapa maskapai
penerbangan yang melihat musibah gempa di Padang dan Jambi sebagai
peluang bisnis dengan menaikkan harga tiket pesawat kelas ekonomi adalah
perbuatan tidak manusiawi. Demikian ditegaskan anggota Fraksi PPP DPTD
Medan Drs. Muhammad Yusuf, SPDI Selasa (6/10) diruang kerjanya.
Dikatakannya,
banyaknya keluhan masyarakat karena terjadi lonjakan harga tiket
jurusan Padang-Jambi pasca gempa mesti menjadi perhatian serius
pemerintah. Kita sangat mendukung apa yang disampaikan Kepala Cabang PT
(Persero) II Angkasa Pura Bandara Polonia Endang A. Sumiarsih beberapa
waktu lalu akan mencabut ijin operasional counter tiket tidak
diperbolehkan lagi ada di Bandara Polonia bagi 3 maskapai penerbangan
Mandala Airlines, Sriwijaya Airlines dan Lion Airlines kalau menjual
tiket melebihi TBA (Tarif Batas Atas).
"Namun
kita sangat mengharapkan adanya tindak lanjut yang serius dari
pernyataan Kacab Angkasa Pura Bandara Polonia tersebut. Jangan hanya
sekedar lips service belaka. Disamping itu TNI Angkatan Udara,
Kepolisian, administrator Bandara dan pihak terkait mesti proaktif
mendukung niat baik dan pernyataan itu," kata Yusuf yang juga wakil
ketua DPC PPP Kota Medan itu.
Ditegaskannya,
jauh-jauh hari Allah SWT telah mengingatkan dan memerintah umat manusia
untuk saling tolong bersitolongan dalam kebaikan dan takwa. Bukan
tolong bersitolongan dalam kemungkaran. Maka sikap tolong menolong
adalah wajib bagi manusia termasuk menolong korban bencana alam di
padang dan Jambi. Jangan kita memanfaatkan duka cita, penderitaan dan
nasib tragis orang lain sebagai sumber rejeki untuk pribadi maupun
kelompok.
Menurutnya,
pasca musibah gempa di Padang Dan Jambi semestinya harga tiket semua
transportasi bukan hanya tiket pesawat tapi harga tiket semua jenis
angkutan laut, darat dan udara yang menuju lokasi bencana lebih
dimurahkan. Apalagi kepada penumpang yang sengaja turun kelokasi untuk
mencari, menjenguk dan mengetahui nasib kerabat maupun saudaranya
diseputaran lokasi musibah. Ini kok malah yang terjadi sebaliknya banyak
oknum yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Sudah begini pudarkah
moralitas bangsa Indonesia yang mengaku sebagai umat yang beragama,
tanya Yusuf.
Lebih
lanjut dikatakannya, disamping mengontrol harga tiket pemerintah juga
mesti segera menurunkan aparat hukum yang bermoral sebanyak-banyaknya
untuk mengatur, mengawasi lalu lintas masuk dan keluarnya bantuan barang
dan uang yang ditujukan untuk korban gempa dan keluarganya. Menguasai
lokasi musibah dari oknum-oknum dan jaringan mafia yang memang mengincar
bantuan bencana alam sebagai sumber rejekinya.
"Terhadap
perbuatan orang perorang atau kelompok seperti ini mesti diberantas dan
dicegah untuk tidak terulang lagi dimasa-masa yang akan datang dengan
hukuman mati. Dapat dijadikan pelajaran dari kasus perkasus dari tragedi
bencana terdahulu bahwa hampir semua bentuk bantuan barang dan uang
selalu menimbulkan masalah yaitu terjadi penyimpangan dan korupsi.
Perbuatan ini mesti diputus dengan hukuman mati bagi pelakunya.
Menurut pendapat saya mengenai kasus diatas yang berhubungan dengan etika bisnis yaitu :
Dalam
prinsip-prinsip etika bisnis terdapat salah satu yang penting yaitu
tanggung jawab moral, persoalan pelik yang harus dijawab pada tempat
pertama adalah manakah kondisi bagi adanya tanggung jawab moral. Dengan
adanya prinsip tersebut dapat dikatakan bahwa perusahaan harus
bertanggung jawab atas tindakan dan kegiatan bisnisnya yang mempunyai
pengaruh atas orang-orang tertentu, masyarakat, serta lingkungan dimana
perusahaan itu beroperasi. Maka, secara negatif itu berarti suatu
perusahaan harus menjalankan kegiatan bisnisnya sedemikian rupa sehingga
tidak merugikan pihak-pihak tertentu dalam masyarakat. Secara positif
itu berarti suatu perusahaan harus menjalankan kegiatan bisnisnya
sedemikian rupa sehingga pada akhirnya akan dapat ikut menciptakan suatu
masyarakat yang baik dan sejahtera.
Kejadian
di atas melanggar etika dalam berbisnis. Terutama prinsip-prinsp dari
etika bisnis, antara lain prinsip kejujuran, prinsip keadilan dan
prinsip saling menguntungkan. Pada prinsip kejujuran, maskapai-maskapai
penerbangan tidak bertindak jujur dengan tiba-tiba menaikkan harga
tinggi sekali yang melampaui harga batas atas. Padahal itu merupakan
peraturan dari pemerintah. Dengan kata lain, telah dilakukan penipuan
kepada konsumen.
Pada prinsip keadilan, maskapai-maskapai penerbangan itu telah bertindak tidak adil. Karena memanfaatkan kondisi masyarakat yang sedang mengalami kesulitan. Pada saat masyarakat membutuhkan tiket murah karena keluarganya terkena bencana, harga tiket tersebut malah melonjak.
Pada prinsip keadilan, maskapai-maskapai penerbangan itu telah bertindak tidak adil. Karena memanfaatkan kondisi masyarakat yang sedang mengalami kesulitan. Pada saat masyarakat membutuhkan tiket murah karena keluarganya terkena bencana, harga tiket tersebut malah melonjak.
Pada prinsip perhatian sudah jelas terlihat bahwa maskapai
penerbangan dan pemerintah kurang memberikan perhatian pada masyarakat.
Hal ini terlihat karena harga yang sangat tinggi membuat masyarakat
kesulitan untuk memperoleh tiket (karena harganya mahal). Sedangkan
harga yang seharusnya tidak mencapai sedemikian mahal harus dibayar oleh
masyarakat. Kerugian dialami oleh masyarakat yang harus mengeluarkan
uang tambahan untuk mendapatkan tiket tersebut.Sedangkan pemerintah
seharusnya memberikan sanksi pada perusahaan maskapai yang melakukan hal
tersebut. Pencabutan izin operasional dapat menjadi salah satu hukuman
yang dapat diberikan.
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
A.KESIMPULAN.
Dari artikel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Etika
bisnis memegang peranan sangat penting dalam rangka implemetasi GCG.
Sedangkan Code of Corporate and Business Conduct merupakan pedoman bagi
seluruh karyawan dan para pimpinan perusahaan dalam menjalankan
aktivitas sehari-hari Dan agar mudah disosialisakan kemua karyawan tanpa
memandang level jabatan,
Pada
saat ini masih banyak perusahaan-perusahaan (dalam hal ini maskapai
penerbangan) yang masih mengambil untung dari konsumennya. Mengambil
untung disini bukan mengambil keuntungan secara wajar tetapi dengan
memanfaat situasi kondisi konsumen yang sedang dalam keadaan tidak baik.
Hal ini jelas melanggar prinsip-prinsip etika bisnis, antara lain
prinsip kejujuran, prinsip keadilan dan prinsip perhatian.
Selain
itu, mengambil keuntungan pada saat tersebut sangat tidak manusiawi.
Pada saat sesama kita membutuhkan pertolongan seharusnya kita memberikan
pertolongan untuk meringankan bebannya bukan malah memberatkan beban
mereka.
B.SARAN.
Menanggapi
hal ini, sebaiknya direktorat jenderal Perhubungan segera melakukan
pengawasan yang baik terhadap kegiatan jasa transportasi
tersebut.perusahaan-perusahaan yang melakukan hal tersebut sebaiknya
diberikan sangsi, Sangsi berupa pencabutan izin operasional seperti yang
dikatakan dalam artikel seharusnya didukung dan dilakukan.Hal ini
dilakukan agar perusahaan tersebut mendapat efek jera.
Dari
aspek agama , perlunya menekankan kaidah atau norma-norma ajaranagama
agar umatnya sensitif dalam menyikapi “ mana yang benar” atau “mana yang
tidak benar” dan apa sangsinya jika kita selalu menabrak yang terkait
dengan norma-norma agama.
referensi :
http://aiuvidelya.blogspot.co.id/2011/05/etika-bisnis-pada-perusahaan-jasa.html
http://www.jasamarga.com/id_/gcg/etika-usaha.html
ETIKA BISNIS PADA PERUSAHAAN UNTUK KONSUMEN
BAB 1
PENDAHULUAN
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, Suatu perusahaan akan berhasil bukan hanya berlandaskan moral dan manajemen yang baik saja, tetapi juga harus memiliki etika bisnis yang baik. Perusahaan harus dapat mempertahankan mutu serta dapat memenuhi permintaan pasar yang sesuai dengan apa yang dianggap baik dan diterima masyarakat..Perilaku tidak etis dalam kegiatan bisnis sering juga terjadi karena peluang-peluang yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan yang kemudian disahkan dan disalah gunakan dalam penerapannya dan kemudian dipakai sebagai dasar untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar etika bisnis.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal, mampu meningkatkan motivasi pekerja, melindungi prinsip kebebasan berniaga, mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier. Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika
Etika berasal dari dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat. Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yg lain.
2.2 Pengertian Bisnis
Bisnis di dalam ilmu ekonomi merupakan suatu organisasi yang menghasilkan dan menjual produk atau jasa yang dibutuhkan konsumen pada tingkat keuntungan tertentu.
Ada tiga hal penting didalam bisnis yaitu :
1. Menghasilkan barang dan jasa
2. Mencari keuntungan
3. Mencoba meneruskan keinginan konsumen
Kegiatan Bisnis Di Kelompokan Dalam 3 Bidang :
1. Kegiatan Perdagangan : jual-beli
2. Bisnis dalam arti kegiatan industri
3. Bisnis dalam arti kegiatan jasa-jasa.
2.3 Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005).
Berbisnis dengan etika bisnis adalah menerapkan aturan-aturan umum mengenai etika pada perilaku bisnis. Etika bisnis menyangkut moral, kontak sosial, hak-hak dan kewajiban, prinsip-prinsip dan aturan-aturan.
Jika aturan secara umum mengenai etika mengatakan bahwa berlaku tidak jujur adalah tidak bermoral dan beretika, maka setiap insan bisnis yang tidak berlaku jujur dengan pegawainya, pelanggan, kreditur, pemegang usaha maupun pesaing dan masyarakat, maka ia dikatakan tidak etis dan tidak bermoral. Intinya adalah bagaimana kita mengontrol diri kita sendiri untuk dapat menjalani bisnis dengan baik dengan cara peka dan toleransi.
Ciri Bisnis yang Beretika yaitu :
1. Tidak merugikan siapapun,
2. Tidak menyalahi aturan-aturan dan norma yang ada,
3. Tidak melanggar hukum,
4. Tidak menjelek-jelekan saingan bisnis,
5. Mempunyai surat izin usaha,
2.4 Etika Bisnis yang Baik
Etika bisnis yang baik juga dapat membangun komunikasi yang lebih baik dan mengembangkan sikap saling percaya antar sesama pebisnis. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam berbisnis yaitu:
– Yang pertama adalah memerhatikan kepentingan dan menjaga perasaan orang lain.
– Yang kedua adalah mencegah terjadinya salah paham dengan orang lain, karena masing-masing budaya atau negara mempunyai etika bisnis yang berbeda. Meski begitu, terdapat beberapa etika yang berlaku umum.
Contoh kasus terkait masalah penerapan etika bisnis :
Pelanggaran etika bisa terjadi di mana saja, termasuk dalam dunia bisnis. Untuk meraih keuntungan, masih banyak perusahaan yang melakukan berbagai pelanggaran moral. Praktik curang ini bukan hanya merugikan perusahaan lain, melainkan juga masyarakat dan negara. Praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) tumbuh subur di banyak perusahaan.
Ketika ekonomi Indonesia tumbuh pesat dalam sepuluh tahun terakhir, banyak pendatang baru di bisnis. Ada pedagang yang menjadi bankir. Banyak juga pengusaha yang sangat ekspansif di luar kemampuan. Mereka berlomba membangun usaha konglomerasi yang keluar dari bisnis intinya tanpa disertai manajemen organisasi yang baik. Akibatnya, pada saat ekonomi sulit banyak perusahaan yang bangkrut.
Pelanggaran etik bisnis di perusahaan memang banyak, tetapi upaya untuk menegakan etik perlu digalakkan. Misalkan, perusahaan tidak perlu berbuat curang untuk meraih kemenangan. Hubungan yang tidak transparan dapat menimbulkan hubungan istimewa atau kolusi dan memberikan peluang untuk korupsi. Banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan pelanggaran, terutama dalam kinerja keuangan perusahaan karena tidak lagi membudayakan etika bisnis agar orientasi strategik yang dipilih semakin baik. Sementara itu hampir 61.9% dari 21 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ tidak lengkap menyampaikan laporan keuangannya (not avaliable).
Pelanggaran etika perusahaan terhadap pelanggannya di Indonesia merupakan fenomena yang sudah sering terjadi. Contoh adalah pada kasus Ajinomoto. Kehalalan Ajinomoto dipersoalkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada akhir Desember 2000 setelah ditemukan bahwa pengembangan bakteri untuk proses fermentasi tetes tebu (molase), mengandung bactosoytone (nutrisi untuk pertumbuhan bakteri), yang merupakan hasil hidrolisa enzim kedelai terhadap biokatalisator porcine yang berasal dari pankreas babi,”.
Kasus lainnya, terjadi pada produk minuman berenergi Kratingdeng yang sebagian produknya diduga mengandung nikotin lebih dari batas yang diizinkan oleh Badan Pengawas Obat dan Minuman. Oleh karena itu perilaku etis perlu dibudayakan melalui proses internalisasi budaya secara top down agar perusahaan tetap survive dan dapat meningkatkan kinerja keuangannya. Hendaknya perusahaan membudayakan etika bisnis agar orientasi strategik yang dipilih semakin baik. Salah satu persyaratan bagi penerapan orientasi strategik yang inovatif, proaktif, dan berani dalam mengambil risiko adalah budaya perusahaan yang mendukung.
BAB III
PENUTUP
Solusi
Dalam bisnis yang dipertaruhkan bukan hanya uang dan barang saja melainkan juga diri dan nama baik perusahaan serta nasib masyarakat sebagai konsumen. Perilaku bisnis berdasarkan etika perlu diterapkan meskipun tidak menjamin berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, akan tetapi setidaknya akan menjadi rambu-rambu pengaman apabila terjadi pelanggaran etika yang menyebabkan timbulnya kerugian bagi pihak lain.
Saran
Perilaku etis perlu dibudayakan melalui proses internalisasi budaya secara top down agar perusahaan tetap survive dan dapat meningkatkan kinerja keuangannya. Hendaknya perusahaan membudayakan etika bisnis agar orientasi strategik yang dipilih semakin baik. Salah satu persyaratan bagi penerapan orientasi strategik yang inovatif, proaktif, dan berani dalam mengambil risiko adalah budaya perusahaan yang mendukung.
Kesimpulan
Bisnis adalah bagian penting dalam masyarakat, selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga membutuhkan etika yang setidaknya mampu memberikan pedoman bagi pihak-pihak yang melakukannya. Etika bisnis berperan penting dalam memberikan kepercayaan terhadap kelompok atau individu yang berkepentingan dengan jalannya perusahaan Beberapa hal yang mendasari perlunya etika dalam kegiatan bisnis: menentukan keberlangsungan dari suatu bisnis, selalu relevan sepanjang masa, sangat berperan bagi kemajuan suatu bangsa, etika bisnis menentukan kemakmuran ekonomi rakyat. Dengan ditanamkannya etika bisnis di dalam kegiatan bisnis, maka bisnis tersebut akan berkembang baik. Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika yang menjamin kegiatan bisnis itu sendiri.
Refrensi
http://rizkilah.blogspot.com/2011/11/makalah-etika-bisnis.html
PENDAHULUAN
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, Suatu perusahaan akan berhasil bukan hanya berlandaskan moral dan manajemen yang baik saja, tetapi juga harus memiliki etika bisnis yang baik. Perusahaan harus dapat mempertahankan mutu serta dapat memenuhi permintaan pasar yang sesuai dengan apa yang dianggap baik dan diterima masyarakat..Perilaku tidak etis dalam kegiatan bisnis sering juga terjadi karena peluang-peluang yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan yang kemudian disahkan dan disalah gunakan dalam penerapannya dan kemudian dipakai sebagai dasar untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar etika bisnis.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal, mampu meningkatkan motivasi pekerja, melindungi prinsip kebebasan berniaga, mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier. Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika
Etika berasal dari dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat. Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yg lain.
2.2 Pengertian Bisnis
Bisnis di dalam ilmu ekonomi merupakan suatu organisasi yang menghasilkan dan menjual produk atau jasa yang dibutuhkan konsumen pada tingkat keuntungan tertentu.
Ada tiga hal penting didalam bisnis yaitu :
1. Menghasilkan barang dan jasa
2. Mencari keuntungan
3. Mencoba meneruskan keinginan konsumen
Kegiatan Bisnis Di Kelompokan Dalam 3 Bidang :
1. Kegiatan Perdagangan : jual-beli
2. Bisnis dalam arti kegiatan industri
3. Bisnis dalam arti kegiatan jasa-jasa.
2.3 Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005).
Berbisnis dengan etika bisnis adalah menerapkan aturan-aturan umum mengenai etika pada perilaku bisnis. Etika bisnis menyangkut moral, kontak sosial, hak-hak dan kewajiban, prinsip-prinsip dan aturan-aturan.
Jika aturan secara umum mengenai etika mengatakan bahwa berlaku tidak jujur adalah tidak bermoral dan beretika, maka setiap insan bisnis yang tidak berlaku jujur dengan pegawainya, pelanggan, kreditur, pemegang usaha maupun pesaing dan masyarakat, maka ia dikatakan tidak etis dan tidak bermoral. Intinya adalah bagaimana kita mengontrol diri kita sendiri untuk dapat menjalani bisnis dengan baik dengan cara peka dan toleransi.
Ciri Bisnis yang Beretika yaitu :
1. Tidak merugikan siapapun,
2. Tidak menyalahi aturan-aturan dan norma yang ada,
3. Tidak melanggar hukum,
4. Tidak menjelek-jelekan saingan bisnis,
5. Mempunyai surat izin usaha,
2.4 Etika Bisnis yang Baik
Etika bisnis yang baik juga dapat membangun komunikasi yang lebih baik dan mengembangkan sikap saling percaya antar sesama pebisnis. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam berbisnis yaitu:
– Yang pertama adalah memerhatikan kepentingan dan menjaga perasaan orang lain.
– Yang kedua adalah mencegah terjadinya salah paham dengan orang lain, karena masing-masing budaya atau negara mempunyai etika bisnis yang berbeda. Meski begitu, terdapat beberapa etika yang berlaku umum.
Contoh kasus terkait masalah penerapan etika bisnis :
Pelanggaran etika bisa terjadi di mana saja, termasuk dalam dunia bisnis. Untuk meraih keuntungan, masih banyak perusahaan yang melakukan berbagai pelanggaran moral. Praktik curang ini bukan hanya merugikan perusahaan lain, melainkan juga masyarakat dan negara. Praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) tumbuh subur di banyak perusahaan.
Ketika ekonomi Indonesia tumbuh pesat dalam sepuluh tahun terakhir, banyak pendatang baru di bisnis. Ada pedagang yang menjadi bankir. Banyak juga pengusaha yang sangat ekspansif di luar kemampuan. Mereka berlomba membangun usaha konglomerasi yang keluar dari bisnis intinya tanpa disertai manajemen organisasi yang baik. Akibatnya, pada saat ekonomi sulit banyak perusahaan yang bangkrut.
Pelanggaran etik bisnis di perusahaan memang banyak, tetapi upaya untuk menegakan etik perlu digalakkan. Misalkan, perusahaan tidak perlu berbuat curang untuk meraih kemenangan. Hubungan yang tidak transparan dapat menimbulkan hubungan istimewa atau kolusi dan memberikan peluang untuk korupsi. Banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan pelanggaran, terutama dalam kinerja keuangan perusahaan karena tidak lagi membudayakan etika bisnis agar orientasi strategik yang dipilih semakin baik. Sementara itu hampir 61.9% dari 21 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ tidak lengkap menyampaikan laporan keuangannya (not avaliable).
Pelanggaran etika perusahaan terhadap pelanggannya di Indonesia merupakan fenomena yang sudah sering terjadi. Contoh adalah pada kasus Ajinomoto. Kehalalan Ajinomoto dipersoalkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada akhir Desember 2000 setelah ditemukan bahwa pengembangan bakteri untuk proses fermentasi tetes tebu (molase), mengandung bactosoytone (nutrisi untuk pertumbuhan bakteri), yang merupakan hasil hidrolisa enzim kedelai terhadap biokatalisator porcine yang berasal dari pankreas babi,”.
Kasus lainnya, terjadi pada produk minuman berenergi Kratingdeng yang sebagian produknya diduga mengandung nikotin lebih dari batas yang diizinkan oleh Badan Pengawas Obat dan Minuman. Oleh karena itu perilaku etis perlu dibudayakan melalui proses internalisasi budaya secara top down agar perusahaan tetap survive dan dapat meningkatkan kinerja keuangannya. Hendaknya perusahaan membudayakan etika bisnis agar orientasi strategik yang dipilih semakin baik. Salah satu persyaratan bagi penerapan orientasi strategik yang inovatif, proaktif, dan berani dalam mengambil risiko adalah budaya perusahaan yang mendukung.
BAB III
PENUTUP
Solusi
Dalam bisnis yang dipertaruhkan bukan hanya uang dan barang saja melainkan juga diri dan nama baik perusahaan serta nasib masyarakat sebagai konsumen. Perilaku bisnis berdasarkan etika perlu diterapkan meskipun tidak menjamin berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, akan tetapi setidaknya akan menjadi rambu-rambu pengaman apabila terjadi pelanggaran etika yang menyebabkan timbulnya kerugian bagi pihak lain.
Saran
Perilaku etis perlu dibudayakan melalui proses internalisasi budaya secara top down agar perusahaan tetap survive dan dapat meningkatkan kinerja keuangannya. Hendaknya perusahaan membudayakan etika bisnis agar orientasi strategik yang dipilih semakin baik. Salah satu persyaratan bagi penerapan orientasi strategik yang inovatif, proaktif, dan berani dalam mengambil risiko adalah budaya perusahaan yang mendukung.
Kesimpulan
Bisnis adalah bagian penting dalam masyarakat, selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga membutuhkan etika yang setidaknya mampu memberikan pedoman bagi pihak-pihak yang melakukannya. Etika bisnis berperan penting dalam memberikan kepercayaan terhadap kelompok atau individu yang berkepentingan dengan jalannya perusahaan Beberapa hal yang mendasari perlunya etika dalam kegiatan bisnis: menentukan keberlangsungan dari suatu bisnis, selalu relevan sepanjang masa, sangat berperan bagi kemajuan suatu bangsa, etika bisnis menentukan kemakmuran ekonomi rakyat. Dengan ditanamkannya etika bisnis di dalam kegiatan bisnis, maka bisnis tersebut akan berkembang baik. Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika yang menjamin kegiatan bisnis itu sendiri.
Refrensi
http://rizkilah.blogspot.com/2011/11/makalah-etika-bisnis.html
Langganan:
Postingan (Atom)